Sabtu, 31 Oktober 2009

Facebook menang di Pengandilan melawan Spammer

Facebook menang di pengadilan melawan seorang raja spam bernama Sanford Wallace. Situs yang digagas Mark Zuckerberg ini pun mendapat ganti rugi cukup besar, sebanyak US$ 711 juta atau sekitar Rp 7 triliun.

Hakim Jeremy Fogel dari U.S. District Court of the Northern District of California menyatakan Wallace bersalah melakukan marketing via e-mail dengan cara yang tidak benar. Ia menebar pesan sampah yang mengganggu banyak pengguna Facebook.

Facebook menyambut gembira keputusan yang berpotensi bikin jera spammer lainnya ini. "Ini adalah salah satu kemenangan penting dalam perjuangan kami melawan spam, kami akan terus melanjutkannya," ujar Sam O'Rourke dari bagian legal Facebook.

Facebook menggugat Sanford pada bulan Februari lalu. Dia dituding menggunakan situs phishing untuk menjebak para pengguna Facebook dan mengakses account mereka, dalam rangka mendistribusikan spam.

Sanford sendiri dijuluki raja spam karena jadi pelaku penyebaran pesan sampah kelas kakap. Perusahaannya yang bernama Cyber Promotions pernah mengirim sampai 30 juta e-mail spam per hari. Dia berulang kali berurusan dengan hukum karena ulahnya.

Meski terhitung selangit, jumlah denda atas kasus spam ini bukanlah yang terbesar bagi Facebook. Sebab sebelumnya, mereka juga pernah menang dalam kasus spam melawan tersangka Adam Guerbez tahun lalu, dengan denda US$ 873 juta. (detik/cnet)

(ketok.com)

Selanjutnya....

Rabu, 21 Oktober 2009

Dreamworks Larang Aktor & Aktrisnya Akses Twitter

Sejumlah selebriti Hollywood terkena imbas larangan membuka akun di situs mikro blogging, Twitter oleh perusahaan pembuat film.

Baru-baru ini giliran pemain film Charlie Angels, Cameron Diaz dan Mike Myers dilarang perusahaan pembuat Film, Dreamworks Studio untuk 'ngetweet'. Dalam kontrak pembuatan lanjutan film animasi Shrek mendatang, dicantumkan pasal larangan ikut ke dalam Twitter.
Aktris kelahiran 30 Agustus 1972 itu diketahui merupakan pengisi suara Princess Fiona dalam film Animasi Shrek yang muncul pertama kali tahun 2001. Sedangkan Myers, dikenal sebagai pengisi suara Shrek.

Dream works mengeluarkan kebijakkan tersebut, karena menganggap 'Ngetweet' dapat merusak industri perfilman.

Dream Works ingin menghentikan aktor dan aktrisnya agar tidak membocorkan setiap informasi film yang akan dibuat di mikro blogging tersebut. Itulah sebabnya banyak perusahaan yang mencantumkan pasal larangan membuka akun twitter dalam kontraknya.

Sebenarnya, tak hanya Dreamworks, Disney juga diketahui melarang sejumlah artisnya untuk memberikan informasi di situs jejaring sosial seperti Facebook, Twitter atau blog pribadi.

"Ini hanyalah permulaan. Hollywood punya sejarah panjang mengontrol apa yang harus dikatakan para bintang di media," ungkap seorang sumber dari kalangan pengacara artis. (Telegraph/Detik)


Selanjutnya....

Sejumlah selebriti Hollywood terkena imbas larangan membuka akun di situs mikro blogging, Twitter oleh perusahaan pembuat film.

Baru-baru ini giliran pemain film Charlie Angels, Cameron Diaz dan Mike Myers dilarang perusahaan pembuat Film, Dreamworks Studio untuk 'ngetweet'. Dalam kontrak pembuatan lanjutan film animasi Shrek mendatang, dicantumkan pasal larangan ikut ke dalam Twitter.
Aktris kelahiran 30 Agustus 1972 itu diketahui merupakan pengisi suara Princess Fiona dalam film Animasi Shrek yang muncul pertama kali tahun 2001. Sedangkan Myers, dikenal sebagai pengisi suara Shrek.

Dream works mengeluarkan kebijakkan tersebut, karena menganggap 'Ngetweet' dapat merusak industri perfilman.

Dream Works ingin menghentikan aktor dan aktrisnya agar tidak membocorkan setiap informasi film yang akan dibuat di mikro blogging tersebut. Itulah sebabnya banyak perusahaan yang mencantumkan pasal larangan membuka akun twitter dalam kontraknya.

Sebenarnya, tak hanya Dreamworks, Disney juga diketahui melarang sejumlah artisnya untuk memberikan informasi di situs jejaring sosial seperti Facebook, Twitter atau blog pribadi.

"Ini hanyalah permulaan. Hollywood punya sejarah panjang mengontrol apa yang harus dikatakan para bintang di media," ungkap seorang sumber dari kalangan pengacara artis. (Telegraph/Detik)


Selanjutnya....

Selasa, 06 Oktober 2009

Korban Gempa Sumatera Selamat Karena SMS

Tuhan masih memberikan kehidupan bagi sebagian korban gempa di Sumatera Barat. Meski telah terperangkap cukup lama, beberapa dari mereka berhasil diselamatkan karena SMS yang dikirimkan.

Johson Chandra misalnya. Pria berusia 30 tahun itu berhasil diselamatkan oleh tim evakuasi setelah ia memberitahukan posisinya kepada sang ayah, yang berada di Jakarta melalui sebuah pesan singkat di ponsel.

"Tolong, saya terjebak. Posisi saja berada di dekat tangga rumah," tulis Chandra dalam SMS tersebut.

Awalnya, saat gempa terjadi, Chandra berpikir gempa tersebut hanyalah sebuah goyangan kecil sehingga ia tidak langsung berlari ke luar rumah. Namun ketika gempa berskala 7.6 skala richter itu mulai mengganas, Chandra malah terlambat menyelamatkan diri. Ia terperangkap di rumahnya berlantai 3. Saat itu pula, lantai 3 rumahnya telah bersatu dengan lantai 1, tempat ia terperangkap dalam reruntuhan gedung.

"Saat itu saya masih memegang ponsel. Dari ponsel itu saya berusaha untuk menelepon siapa saja. Namun sayangnya, sinyal ponsel tidak bersahabat. Oleh karena itu saya putuskan untuk mengirimkan SMS yang memberitahukan posisi saya terperangkap," tutur Chandra.

Selepas SMS yang ia kirimkan, tim evakuasi pun datang untuk menyelamatkannya, 10 jam setelah gempa terjadi.

"Saya dengar suara-suara orang. Lalu saya buat keributan dengan memukul palu terus menerus, sampai akhirnya mereka menemukan saya," kata Chandra.

Chandra memang harus bersyukur dirinya selamat dan telah ditemukan. Di belahan bumi Minang lainnya, beberapa orang melakukan hal yang sama, mengirimkan SMS ke pihak kepolisian, namun mereka belum ditemukan.

Seorang polisi Padang mengaku menerima sebuah SMS yang memberitahukan masih ada beberapa orang yang masih hidup namun terperangkap di reruntuhan Hotel Ambacang, Padang.

"Hati-hati ketika memindahkan reruntuhan di Hotel Ambacang. Masih ada tujuh orang yang hidup di sini," tulis SMS tersebut kepada sang polisi yang bernama Boy Rafi Amar.

Menurut Amar, bisa jadi mereka terperangkap di ruangan seperti lobi, ruang konferensi ataupun kolam renang. Bahkan menurut Amar, kemungkinan tidak hanya 7 orang yang terperangkap di hotel tersebut tapi jumlahnya mencapai 600 orang, yang sebagian kecil merupakan orang asing.

Pasalnya, saat gempa terjadi, di hotel tersebut sedang terjadi pertemuan yang diadakan oleh Departemen Perikanan dan juga perusahaan asuransi Prudential. (Reuters/Okezone)

Selanjutnya....

Jumat, 02 Oktober 2009

sewaktu aku di cilebak

Selanjutnya....
Contact to Tim Genjrink

Kumpulan photo-photoku dengan photo-photomu

Template by : kendhin x-template.blogspot.com